PEDOMAN WAWANCARA
Tema : Pelaksanaan layanan BK
Tanggal : ..........................................
Responden : .........................................
No.
|
Pertanyaan
|
Jawaban Konselor Sekolah
|
1.
|
Apakah
para siswa telah memanfaatkan layanan BK?
|
Ya, sekitar
5-10% siswa yang sudah sadar memanfaatkan layanan BK. Kebanyakan belum sadar
untuk memanfaatkan layanan BK
|
2.
|
Apakah
ruangan BK dikunjungi oleh para siswa setiap harinya?
|
Ya,
kadang-kadang mereka datang keRuang BK untuk memenuhi panggilan dari salah
satu Guru BK untuk melakukan konseling atau kadang-kadang datang ke Ruang BK
untuk istirahat diruang UKS yang terdapat didalam ruang BK karena siswa
tersebut sakit.
|
3.
|
Pelaksanaan
Program BK di SMP Negeri 28 Surabaya ini menggunakan Pola BK apa?
|
Di SMP
Negeri 28 Surabaya menggunakan Pola BK 17+
|
4.
|
Apakah
dalam pelaksanaan Layanan BK mengalami hambatan?
|
Pasti,
semua pasti ada kekurangan dan ada hambatannya.
|
5.
|
Hambatan
apa saja yang dialami dalam melaksanakan Program Layanan BK di SMP Negeri 28
Surabaya?
|
Ya,
hambatannya beragam. Sesuai Layanan BK yang dilaksanakan pada waktu tertentu,
Kemudian Layanan Konseling baik Individu maupun kelompok mengalami hambatan,
yakni di Ruangan BK untuk melakukan konseling, sehingga kurang privasi dan
tidak nyaman karena banyak orang yang berlalu lalang di dalam Ruang BK ini,
kan di dalam ruang BK juga terdapat ruang UKS, jadi Guru BK disini juga
merangkap menjadi petugas UKS, makanya jika ada siswa yang sakit dan harus
memerlukan penjagaan maka Guru BK yang ada di ruang ini ya harus menunggu
siswa yang sakit tersebut dan jam BK dikelas tidak efektif.
Selain
Konseling Individu, Konseling Kelompok dan Bimbingan Kelompok juga mengalami
hambatan yakni jarang dilakukan karena terdapat beberapa guru bidang studi
yang kurang mendukung kegiatan bimbingan konseling, dengan tidak memberikan
izin siswanya untuk memenuhi panggilan guru BK. Sehigga pelaksanaan program
kurang lancar, Padahal dalam program semester maupun tahunan juga sudah
diprogramkan namun masih belum bisa dilaksanakan secara maksimal.
|
7.
|
Apakah
setiap siswa juga memiliki buku pribadi atau buku penghubung?
|
Ya,
setiap siswa wajib memiliki buku pribadi atau buku penghubung, yang
didalamnya terdapat identitas pribadi, kartu konsultasi, tata tertib sekolah
dan keterangan lain mengenai layanan BK yang dapat dimanfaatkan oleh siswa.
|
8.
|
Dengan siapa saja pihak
BK bekerjasama dalam mengembangkan kualitas layanannya?
|
Kami
bekerjasama dengan Guru-guru Bidang Studi, Wali Kelas, Wali Murid, Siswa,
OSIS, Kesiswaan, Keapala Sekolah, dan lembaga atau instansi lain untuk melakukan referal seperti Rumah
Sakit, Kantor Polisi dan sebagainya.
|
9.
|
Kira-kira
berapa prosentase siswa yang mau berkunjung sendiri ke ruang BK untuk
melakukan layanan BK sekarang ini?
|
Kalau
dikira-kira, ya kurang lebih hanya 20-25% yang mau datang sendiri ke ruang
BK, itupun kadang-kadang juga kurang dari perkiraan itu, kebanyakan siswa
datang keruang BK karena memenuhi panggilan dari Bapak/Ibu Guru BK yang ada.
|
10.
|
Di SMP
Negeri 28 Surabaya ini menggunakan pola BK 17+, apakah dalam pelaksanaannya
sudah dilaksanakan secara maksimal?
|
Dalam
pelaksanaan Layanan BK, tentunya juga disesuaikan dengan kebutuhan siswa
sendiri dan disesuaikan dengan kondisi BK yang ada, jadi tidak seluruhnya
dapat dilasanakan secara maksimal.
|
11.
|
Pada
kondisinya, di dalam Ruang BK juga terdapat ruang UKS, dan pihak BK juga
merangakap sebagai petugas UKS, sehingga tidak memungkinkan untuk melakukan
konseling di ruang BK, lalu bagaimana pihak BK mengatasi masalah tersebut?
|
Dalam
melakukan konseling individu, bimbingan kelompok maupun konseling kelompok
ini pihak BK mengatasi masalah ini dengan cara melakukan konseling individu
di ruang tamu, atau di meja Guru BK sendiri atau kadang di ruang sebelah
mushola, kami juga susah mencari tempat yang “layak” untuk melakukan
konseling, karena ruang BK sendiri kurang kondusif.
|
12.
|
Apakah
dari pihak sekolah sendiri sudah pernah merespon keadaan tersebut?
|
Sebetulnya
kami sudah mengajukan usulan kepada pihak sekolah untuk melakukan renovasi
ruang BK, sehingga tidak bercampur dengan ruang UKS, dan pihak BK sendiri
bisa fokus dalam melakukan tugas dan tanggung jawabnya sebagai Guru BK.
Sejauh ini masih dalam proses pengajuan dana dan masih dalam proses.
|
13.
|
Berapa
banyak Guru BK di SMP Negeri 28 Surabaya ini?
|
Semuanya
ada 8 Guru BK. Diantaranya adalah :
· Hj. Kutni Wati Sidik, S.Pd.
· Dra. Umi Alfiah (Koordinator BK)
· Drs. A. Joko H.
· Ratna Kinasih, S.Pd.
· Dra. Wahyudati
· Alfi Suriyawati, S.Pd.
· Iswartini, S.Pd.
· Aminah, A.Md.
Dan
seluruhnya berasal dari lulusan BK.
|
PEDOMAN WAWANCARA
Tema : Pelaksanaan layanan BK
Tanggal : ...................................
Responden :
...................................
No
|
Pertanyaan
|
Jawaban
|
1.
|
Apakah
para siswa telah memanfaatkan layanan BK?
|
Ya, sekitar
5-10% siswa yang sudah sadar memanfaatkan layanan BK. Kebanyakan belum sadar
untuk memanfaatkan layanan BK
|
2.
|
Apakah
ruangan BK dikunjungi oleh para siswa setiap harinya?
|
Ya,
kadang-kadang mereka datang keRuang BK untuk memenuhi panggilan dari salah
satu Guru BK untuk melakukan konseling atau kadang-kadang datang ke Ruang BK
untuk istirahat diruang UKS yang terdapat didalam ruang BK karena siswa
tersebut sakit.
|
3.
|
Pelaksanaan
Program BK di SMP Negeri 28 Surabaya ini menggunakan Pola BK apa?
|
Di SMP
Negeri 28 Surabaya menggunakan Pola BK 17+
|
4.
|
Apakah
setiap siswa juga memiliki buku pribadi atau buku penghubung?
|
Ya,
setiap siswa wajib memiliki buku pribadi atau buku penghubung, yang
didalamnya terdapat identitas pribadi, kartu konsultasi, tata tertib sekolah
dan keterangan lain mengenai layanan BK yang dapat dimanfaatkan oleh siswa.
|
5.
|
Dengan siapa saja pihak
BK bekerjasama dalam mengembangkan kualitas layanannya?
|
Kami
bekerjasama dengan Guru-guru Bidang Studi, Wali Kelas, Wali Murid, Siswa,
OSIS, Kesiswaan, Keapala Sekolah, dan lembaga atau instansi lain untuk melakukan referal seperti Rumah
Sakit, Kantor Polisi dan sebagainya.
|
6.
|
Di SMP
Negeri 28 Surabaya ini menggunakan pola BK 17+, apakah dalam pelaksanaannya
sudah dilaksanakan secara maksimal?
|
Dalam
pelaksanaan Layanan BK, tentunya juga disesuaikan dengan kebutuhan siswa
sendiri dan disesuaikan dengan kondisi BK yang ada, jadi tidak seluruhnya
dapat dilasanakan secara maksimal.
|
7.
|
Berapa
banyak Guru BK di SMP Negeri 28 Surabaya ini?
|
Semuanya
ada 7 Guru BK. Diantaranya adalah :
· Dra. Wahyudati (Koordinator BK)
· Hj. Kutni Wati Sidik, S.Pd.
· Dra. Umi Alfiah Drs. A. Joko H.
· Ratna Kinasih, S.Pd.
· Alfi Suriyawati, S.Pd.
· Iswartini, S.Pd.
Dan
seluruhnya berasal dari lulusan BK.
|
8.
|
Setiap
konselor / guru BK memegang berapa kelas ?
|
Tiap
konselor memegang ± 225 orang siswa
|
9.
|
Dalam
pelaksanaan BK, selama ini guru Bk mengadakan kerjasama dengan siapa saja ?
|
Kepala
sekolah, Wali kelas, guru bidang studi, dan pihak ketertiban.
|
10.
|
Hambatan
apa saja yang sering dihadapi konselor dalam pelaksanaan BK ?
|
Hamabatannya guru BK masih mempunyai momok yang
negatif di mata para siswa, yaitu konselor dianggap jahat, kurang bersahabat,
suka menghukum dan juga masih dianggap sebagai polisi sekolah. Sehingga siswa
enggan memanfaatkan layanan BK secara maksimal.
Selain itu,
personel sekolah (guru / tartib) selalu melimpahkan semua kesalahan siswa ke
guru BK. Sehingga mendukung imege BK yang jahat dan ditakuti siswa.
|